20.47
PROFILE FREAK-TASTE
Written By Unknown on Jumat, 23 November 2012 | 20.47
03.55
Candi Cangkuang, Candina Urang Garut
Ilustrasi Candi Cangkuang |
Candi Cangkuang, Candina
Urang Garut
Wisatawan
dan Tourist yang terhormat, izinkanlah penulis memperkenalkan satu satunya
Candi yang terdapat di Kabupaten Garut.
Situ
Cangkuang ialah salah satu objek wisata yang dibanggakan masyarakat Garut
karena bukan hanya keindahan alamnya saja yang menjadi andalan, namun kaya akan
nilai-nilai historisitas. Mengunjungi Situ Cangkuang seolah akan membawa
pengunjung kepada eksotisme dan keindahan surga dunia yang sengaja diberikan
Tuhan. Bayangkan saja, Situ Cangkuang memiliki panorama yang menyilaukan mata
dan membuat betah pengunjungnya
Candi Cangkuang terletak di Kecamatan Leles
Kabupaten Garut. Candi ini terletak di tengah-tengah Situ Cangkuang dan untuk
mencapai Candi, disediakan rakit yang biasa disewa, pada hari libur tarif rakit
harganya Rp.3000,- untuk dewasa dan Rp.2000,- untuk anak-anak, dan pada hari
biasa harga sewa rakit menjadi Rp.50.000,- untuk satu kali pulang pergi.
Situ dan Candi Cangkuang tidak sulit dijangkau
dari pinggir jalan raya Garut-Bandung. Untuk menuju ke lokasi, bisa menggunakan
delman yang berjejer di pinggir jalan raya. Jika menggunakan kendaraan pribadi,
hanya menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit agar bisa sampai di pinggir Situ
Cangkuang.
Candi Cangkuang menyimpan berbagai kisah
menarik. Konon berabad-abad lalu di Kampung Pulo ada seorang putri Hindu cantik
jelita. Datanglah seorang panglima perang Mataram bernama Arif Muhamad. Dalam
pelarian setelah menderita kekalahan melawan Belanda, ia berjumpa dengan sang
putri, kemudian jatuh cinta. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,
sang putri hanya mensyaratkan kepada Arif Muhamad untuk dibuatkan sebuah situ
di yang dikelilingi oleh kampung. Esoknya apa yang diinginkan sang putri dapat
dikabulkan, sebuah situ yang kemudian dinamai Situ Cangkuang. Arif Muhamad pun
kemudian menetap dan menyebarkan agama Islam.
Candi cangkuang terdapat 10 Km sebelah utara
tarogong arah menuju ke Bandung, tepatnay di daerah Leles. Untuk menuju
ketempat obyek wisata ini dari Kec.Leles, baisanya
para wisatawan menggunakan kendaraan deman (andong) yang unik. Situ yang
dangkal ditutupi oleh bunga teratai yang indah. Kisah turun temurun tersebut
dijelaskan oleh Tatang, juru kunci Kampung Pulo, pria paruh baya, ketika kami
sampai di lokasi Candi, menggunakan sebuah rakit sewaan. Sebuah candi setinggi
delapan setengah meter berdiri, bersisian dengan makam Arif Muhamad. Sebuah
harmoni perpaduan Islam-Hindu terasa kental.
Pertama kali candi ditemukan pada 1966 oleh
Harsoyo dan Uka Candrasasmita. Penemuan ini berdasarkan laporan Vorderman tahun
1893. Sayangnya, candi Cangkuang ditemukan tak berbentuk. Hanya bersisa 40
persen saja puingnya yang 60 persen yang hilang lalu dibuat replika. Sehingga
pada 1976, candi itu utuh kembali. Tepat di belakang komplek candi, terdapat
rumah adat yang dengan bebas bisa ditelusuri.
Rumah adat Kampung Pulo hanya berjumlah tujuh
saja, tak boleh lebih, juga tak boleh kurang. Susunannya seperti huruf U,
lingkungannya asri, terawat, bersih, dan rapi. Jumlah ini simbol dari tujuh
anak Arif Muhammad. Satu bangunan masjid melambangkan anak laki-laki.
Enam lainnya berupa rumah tinggal,
melambangkan anak perempuan.”Kalau anak sudah menikah, dia harus pindah dari
desa ini, tapi kalau ada rumah yang kosong, nanti dipanggil kembali”Walau memeluk
agama islam, warga kampung memengang garis keturunan perempuan. Maka, hanya
anak perempuan yang berhak tinggal di desa, anak laki-laki harus pindah ketika
dewasa, jelas Tatang.
Nah, sudah jelas kan, apa-apa mengenai Situ
& candi cangkuang? Oleh karena itu bila anda ingin berlibur ke kabupaten
Garut, atau kebetulan sedang ada di Garut, jangan lupa untuk mengunjungi objek
wisata yg satu ini^^
07.38
AKSARA SUNDA BAKU (NEW)
Written By Unknown on Kamis, 22 November 2012 | 07.38
Aksara Sunda Baku merupakan sistem penulisan hasil
penyesuaian Aksara Sunda Kuno yang
digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda kontemporer. Aksara Sunda
khususnya digunakan oleh penduduk suku sunda yang berada di Jawa Barat.. Saat
ini Aksara Sunda Baku juga lazim disebut dengan istilah Aksara Sunda. Namun di zaman sekarang, penggunaan aksara sunda ini
sudah jarang ditemui di kehidupan sehari hari, dan hanya dijadikan pelajaran
muatan local di sekolah-sekolah. Oleh karena itu penulis ingin memperkenalkan dan
menghidupkan kembali Aksara Sunda melalui postingan berikut ini.
Namun sebelumnya kita telaah dulu Sejarah dan Latar
Belakang dari Aksara Sunda tersebut.
Latar Belakang dan Sejarah
Setidaknya
sejak Abad 4 masyarakat Sunda telah lama mengenal aksara untuk
menuliskan bahasa yang mereka gunakan. Namun demikian pada awal masa kolonial,
masyarakat Sunda dipaksa oleh penguasa dan keadaan untuk meninggalkan penggunaan
Aksara Sunda Kuna yang merupakan salah satu identitas budaya Sunda. Keadaan
yang berlangsung hingga masa kemerdekaan ini menyebabkan punahnya Aksara Sunda
Kuna dalam tradisi tulis masyarakat Sunda.
Pada
akhir Abad 19 sampai pertengahan Abad 20, para peneliti berkebangsaan asing
(misalnya K. F. Holle dan C. M. Pleyte) dan bumiputra (misalnya Atja dan E. S.
Ekadjati) mulai meneliti keberadaan prasasti-prasasti dan naskah-naskah tua
yang menggunakan Aksara Sunda Kuna. Berdasarkan atas penelitian-penelitian
sebelumnya, pada akhir Abad 20 mulai timbul kesadaran akan adanya sebuah Aksara
Sunda yang merupakan identitas khas masyarakat Sunda. Oleh karena itu
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
menetapkan Perda No. 6 tahun 1996 tentang Pelestarian, Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda yang kelak digantikan oleh Perda
No. 5 tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.
Pada
tanggal 21 Oktober 1997 diadakan Lokakarya Aksara Sunda di Kampus UNPAD Jatinangor yang diselenggarakan atas kerja sama
Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Kemudian hasil
rumusan lokakarya tersebut dikaji oleh Tim Pengkajian Aksara Sunda. Dan
akhirnya pada tanggal 16 Juni 1999 keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 343/SK.614-Dis.PK/99 yang menetapkan bahwa
hasil lokakarya serta pengkajian tim tersebut diputuskan sebagai Aksara Sunda
Baku.
Saat
ini Aksara Sunda Baku mulai diperkenalkan di kepada umum antara lain melalui
beberapa acara kebudayaan daerah yang diadakan di Bandung. Selain itu, Aksara
Sunda Baku juga digunakan pada papan nama Museum Sri Baduga, Kampus Yayasan Atikan Sunda dan Kantor
Dinas Pariwisata Daerah Kota Bandung. Langkah lain juga diambil oleh Pemerintah
Daerah Kota Tasikmalaya yang
menggunakan Aksara Sunda Baku pada papan nama jalan-jalan utama di kota
tersebut.
Namun
demikian, setidaknya hingga akhir tahun 2007 Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Jawa Barat belum juga
mewajibkan para siswa untuk mempelajari Aksara Sunda Baku sebagaimana para
siswa tersebut diwajibkan untuk mempelajari Bahasa Sunda. Langkah
memperkenalkan aksara daerah mungkin akan dapat lebih mencapai sasaran jika
Aksara Sunda Baku dipelajari bersamaan dengan Bahasa Sunda. Dinas Pendidikan
Nasional Provinsi Lampung dan Provinsi Jawa Tengah telah
jauh-jauh hari menyadari hal ini dengan mewajibkan para siswa Sekolah Dasar
yang mempelajari bahasa daerah untuk juga mempelajari aksara daerah.
Itu
adalah sejarah dan latar belakang dari aksara sunda yang bersumber dari wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Sunda_Baku.
kali ini pembaca pasti penasaran seperti apa sih aksara sunda itu, kali ini penulis telah menyediakan gambar khusus aksara sunda yang didesign lebih menarik agar lebih diminati pula.
kali ini pembaca pasti penasaran seperti apa sih aksara sunda itu, kali ini penulis telah menyediakan gambar khusus aksara sunda yang didesign lebih menarik agar lebih diminati pula.
Aksara
Sunda seperti dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 Bagian yaitu Aksara Swara
atau Vokal, dan Aksara Ngalagena atau Konsonan, lihat gambar berikut :
Swara |
Ngalagena |
Ada juga yang disebut rarangken, yaitu penambahaan awalan dan akhiran, untuk rarangken dan contoh kata akan di bahas pada postingan berikutnya, sekian untuk postingan kali ini, mohon maaf apabila ada kesalahan, sampai jumpa di postingan berikutnya ^^
05.45
Banyak diantara remaja-remaja ini yg meluapkan emosi atau kekesalan hati mereka kepada hal-hal yg diluar nalar kewajaran, misalnya tawuran, pergaulan bebas, menjadi pengguna sekaligus pecandu narkoba, pergaulan bebas, dan masih banyak lagi
1. Usia remaja memang usia yang
mudah dipengaruhi. Orang tua harus pandai dalam memahami hal ini. Tanamkan
pendidikan moral sejak dini, berikan pengaruh-pengaruh positif pada
mereka, jadi saat terjadi sesuatu hal yang buruk, mereka bisa sedikitnya
menolak dan mengendalikan diri.
2. Selalu jalin komunikasi dengan
anak yang akan menginjak usia remaja. Anak pada fase ini sangan
membutuhkan perhatian. Berbeda dengan anak kecil, anak yg akan menginjak
remaja ketika tidak mendapatkan perhatian yang cukup, mereka cenderung
tersinggung, merasa dikucilkan dan kemungkinan bisa menjadi amarah.
3. Disamping sifat dan sikap,
orang tua juga harus mengerti dan paham tentang kemampuan anak. Jangan
cenderung memaksakan hal yg diluar kemampuan mereka. Sekalipun harus,
lakukanlah dalam batas kewajaran dan harus baik-baik menjaga perasaan si
anak.
Pintarlah memilih dalam
mengabulkan permintaan anak. Jangan terlalu menuruti semua keinginannya
agar anak tidak memiliki sifat manja. Berikanlah mereka hal-hal yang
memiliki nilai positif bagi mereka, karena tidak semua yang diinginkan
anak memiliki nilai positif.
4. PENGAWASAN lingkungan bermain dan bergaul anak menjadi hal yg
sangat penting. Ingat, anak usia remaja sangat mudah terpengaruhi
lingkungan. Awasi kesehariannya tapi jangan terlalu posesif, cukup dengan
mengetahui kemana biasanya anak pergi dan dengan sapa biasanya dia
bermain.
MENCEGAH KENAKALAN REMAJA
Written By Unknown on Selasa, 20 November 2012 | 05.45
Karena akhir akhir ini banyak sekali
sesama pelajar yang tawuran, dan turun nya moral,
kali ini penulis akan mengulas
tentang mengatasi/mencegah kenakalan remaja.
Illustrasi Tawuran |
Manusia dewasa pada kenyataannya
sudah pasti pernah mengalami fase remaja , fase dimana mereka masih sangat
labil dalam segala hal. Sekalipun begitu , orang dewasa sekalipun tidak akan
tahu pasti tentang semua tindak perilaku dan sifat remaja-remaja masa kini.
Tentu saja , disamping hidup di zaman atau era yg berbeda , pergaulan dan pola
pikir pun tidak luput menjadi alasannya.
Tidak sedikit pula remaja masa kini
yang memberontak atau melakukan hal-hal negatif hanya karena orang tua mereka
yg tidak mengerti posisi atau keadaan mereka. Bahkan orang tua pun kebanyakan
sering membiarkan keadaan ini, dimana bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan
remaja.
Banyak diantara remaja-remaja ini yg meluapkan emosi atau kekesalan hati mereka kepada hal-hal yg diluar nalar kewajaran, misalnya tawuran, pergaulan bebas, menjadi pengguna sekaligus pecandu narkoba, pergaulan bebas, dan masih banyak lagi
Tapi tentu saja ada cara untuk
mengatasi atau bahkan mencegah kenakalan remaja ini terjadi. Berikut beberapa
tipsnya.
Sekian tips yang dapat saya berikan,
semoga Postingan ini dapat bermanfaat :)
Langganan:
Postingan (Atom)
Categories
- Cerpen (1)
- Experience (2)
- Garut Travel (3)
- Graphic Design (3)
- Materi Multimedia (2)
- Photography (1)
- Profile (1)
- Remaja (2)